BlackBerry Bantah Mau Keluar dari Bisnis Smartphone

KOMPAS.com - Kamis (10/4/2014) kemarin, kantor berita Reuters mempublikasikan hasil wawancara dengan CEO BlackBerry John Chen yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut akan keluar dari bisnis perangkat jika terus menerus mengalami kerugian.

Artinya, BlackBerry bisa saja berhenti membuat smartphone kalau dipandang perlu dilakukan secara finansial. "Kalau saya tak bisa mendatangkan uang dari handset, saya tak akan terjun ke bisnis perangkat," kata Chen ketika itu.

Beberapa saat setelah pemberitaan tersebut meluas lewat banyak portal berita lain -termasuk KompasTekno- Chen mengeluarkan klarifikasi di sebuah posting blog BlackBerry.

Di dalamnya, dia mengatakan bahwa wawancara dengan Reuters telah dibawa "keluar konteks" dan menegaskan bahwa BlackBerry tidak berniat untuk keluar dari bisnis ponsel.

"Saya tahu bahwa Anda masih suka dengan perangkat BlackBerry. Saya juga menyukai mereka dan tahu bahwa perangkat-perangkat tersebut menjadi pondasi perusahaan. Fokus kami sekarang adalah menemukan cara untuk mendatangkan untung dari bisnis ini," tulis Chen.

Dia menjelaskan bahwa BlackBerry bukan perusahaan yang hanya bergantung dari ponsel, namun menghadirkan solusi end-to-end di mana handset merupakan salah satu bagiannya.

Dalam hal ini, pendapatan bisnis ponsel turut didukung oleh pemasukan dari bisnis lain seperti layanan enterprise, software, dan messaging. Chen menambahkan bahwa Blackberry turut berinvestasi di teknologi machine-to-machine yang akan menjadi tulang punggung Internet of Things.

Terakhir, dia menyatakan bahwa BlackBerry akan terus melanjutkan bisnis ponsel dan merilis perangkat dengan "keyboard ikonik" dan fitur lain yang identik dengan perusahaan asal Kanada itu.

"Tenang saja, kami akan terus berjuang. Kami belum menyerah dan tidak akan meninggalkan bisnis perangkat," pungkas Chen.

Related Posts:

0 Response to "BlackBerry Bantah Mau Keluar dari Bisnis Smartphone"

Post a Comment